Obat Gagal ginjal
alami
Sebelum saya memberikan info obat gagal ginjal
secara alami, sepertinya kita harus tau apa penyebab gagal ginjal dan apa
gejala-gejala gagal ginjal, untuk mengetahuinya mari kita simak info berikut :
Penyebab Gagal
Ginjal
Terjadinya
gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di dedrita oleh
tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal.
Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal
diantaranya : Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension) Penyakit Diabetes
Mellitus (Diabetes Mellitus) Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor,
penyempitan/striktur) Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
Menderita penyakit kanker (cancer) Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan
banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease) Rusaknya
sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari
penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai
glomerulonephritis. Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan
fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah: Kehilangan
carian banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit
lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia,
Obat-obatan dan Amiloidosis. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan
kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja
sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan
gagal ginjal, akut dan kronik.
Gejala Penyakit Ginjal
Penyakit
ginjal memiliki beberapa jenis. Diantaranya adalah albuminuria (Ginjal tidak
dapat melakukan penyaringan), batu ginjal, diabetes melitus (kencing manis),
diabetes insipidus (kekurangan hormon anti diuretik), nefritis (infeksi pada
ginjal), gagal ginjal, polycystic (kista pada ginjal), reflux, acidosis, dan
banyak lainnya.
Dari
semua jenis penyakit ginjal ini terdapat 2 jenis penyakit ginjal yang sangat
dikenal dan memiliki jumlah penderita yang relatif tinggi yaitu batu ginjal dan
gagal ginjal.
Batu Ginjal
Batu
ginjal merupakan suatu kasus dimana terjadi endapan zat berlebih di sepanjang
saluran kemih atau didalam ginjal yang semakin lama semakin besar dan keras
serperti batu hingga menghambat aliran urin.
Gejala penyakit batu
ginjal adalah :
-
Nyeri. Pada bagian diantara tulang rusuk belakang dan tulang pinggang menjalar
ke perut, kelamin, dan daerah paha bagian dalam. Dimulai dari kram yang
kemudian berlanjut ke rasa nyeri yang parah. Dapat berlangsung selama beberapa
jam dengan rasa nyeri dan nyaman secara bergantian.
-
Mual. Mual, menggigil, muntah, demam.
-
Perubahan jumlah dan keseringan buang air kecil. Buang air kecil tidak tuntas
menyebabkan lebih sering buang air kecil. Sering merasa ingin buang air kecil
tetapi ketika sampai kamar mandi ternyata tidak dapat buang air kecil.
-
Kesulitan buang air kecil dan perubahan pada urin. Nyeri pada bagian bawah
perut atau bagian atas kelamin pada saat buang air kecil. Urin keruh, berbau
lebih menyengat.
-
Perut menggembung.
-
Darah pada urin. Batu ginjal melukai saluran kemih hingga mengeluarkan darah.
Jika sampai pada tahap ini berarti penyakit batu ginjal sudah parah.
Gagal Ginjal
Penyakit
gagal ginjal merupakan situasi deman fungsi ginjal mengalami penurunan hingga
tidak berfungsi sama sekali. Gagal ginjal dapat dibagi menjadi 2 yaitu gagal
ginjal akut (terjadi dengan cepat atau secara tiba-tiba) dan gagal ginjal
kronis (terjadi dalam jangka waktu yang lama dan memiliki efek serius dalam
jangka panjang).
Gejala gagal ginjal
akut :
-
Berkurangnya urin atau sama sekali tidak terbentuk.
-
Pembengkakan. Jika ginjal yang berfungsi untuk membuang limbah dan cairan
berlebih pada tubuh rusak, maka tubuh menyimpan terlalu banyak air hingga akan
menimbulkan bengkak pada tungkai, kaki, pergelangan kaki.
-
Perubahan suasana hati, perasaan bingung.
-
Rasa lelah ekstrim dan sesak napas. Ginjal menghasilkan hormon yang membantu
pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen. Hal ini membuat oksigen yang
dikirimkan ke sel-sel dalam tubuh menurun sehingga menyebabkan rasa lelah
dan lemah yang ekstrim. Kekurangan oksigen juga akan menyebabkan sesak napas.
-
Kejang, bahkan koma.
-
Urin berwarna kemerahan karena darah, perubahan frekuensi buang air kecil.
-
Mual, nyeri, demam
Gejala gagal ginjal
kronis :
-
Urin berkurang
-
Mual, muntah, demam, lelah dan lemah ekstrim, hilangnya nafsu makan, penurunan
mental.
-
Otot menjadi tegang, pembengkakan pada kaki, wajah
-
Wajah pucat atau anemia. Karena kerusakan ginjal, oksigen yang dibawa ke otak
berkurang dan menyebabkan kepala pusing atau menyebabkan hilangnya konsentrasi.
-
Gangguan pada kulit dan gatal. Racun yang seharusnya dibuang melalui ginjal
menumpuk didalam tubuh sehingga menyebabkan rasa gatal dan menyebabkan ruam
pada kulit.
-
Tekanan darah tinggi menaik, Hb turun.
Tidak
jarang penyakit ginjal kronis tidak terjadi gejala-gejala seperti yang
dijelaskan diatas. Hal iniah yang membuat penyakit gagal ginjal berbahaya
karena terkadang dapat tidak terdeteksi dan hanya dapat diketahui melalui
pemeriksaan laboratorium.
Nah tadi merupakan
informasi ginjal, kali ini obat nya , kalo ginjal berobat ke dokter itu jarang
sekali sembuh, tapi dengan terapi yang akan saya bocorkan ini sebagian orang
sembuh total, yaitu dengan teraoi MELIA PROPOLIS dan MELIA BIYANG
Berikut kesaksian bahwa
ginjal bisa sembuh dengan terapi propolis dan hgh
“Istri saya mengalami masalah infeksi ginjal sehingga mengalami
perdarahan. Lalu saya diperkenalkan oleh teman saya untuk mencoba Melia
Propolis, ternyata alhamdulillah dalam waktu satu bulan setelah mengonsumsi
kurang lebih 2 botol perdarahannya berhenti dan kini sudah sembuh total dari
penyakitnya. Padalah kalau saya membawa istri saya berobat di rumah sakit
mungkin bisa habis 3 jutaan. “–Dadin Nazarudin–
Testimoni dari Trubus
BERHENTI CUCI DARAH
BERKAT PROPOLIS
Adhitya Tri Wardhana
kejang, seluruh badan kaku, dan lemas. Ternyata itu gejala gangguan fungsi
ginjal sehingga mesti cuci darah.
Acara liburan
kelulusan sekolah di Bali pun riuh, guru dan teman-teman yang tengah asik
bermain panik. Mereka membawa Adhitya yang saat itu berusia 16 tahun ke
rumahsakit. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan fungsi ginjal Adhitya positif
turun. Di tubuhnya terdeteksi penumpukan sisa metabolisme protein dan
kekurangan elektrolit. Itulah sebabnya dokter memberi suntikan elektrolit untuk
menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Kondisi kesehatan yang
tidak bagus memaksa Adhitya mengakhiri liburannya lebih cepat dan pulang ke
Surabaya, Jawa Timur. Wiwik Sudarwati, M.Pd., ibunda Adhitya, tidak percaya
jika ginjal anaknya bermasalah. “Waktu berangkat ke Bali, Adhitya masih segar
bugar. Tetapi kok tiba-tiba sakit”, kata ibu 3 anak itu. Oleh karena itu Wiwik
kembali membawa Adhitya ke Rumahsakit Sint Vincentius a Paulo (sohor dengan
nama RKZ atau Roomsch Katholiek Ziekenhuis), Surabaya. Hasil diagnosis dokter
sama saja: bungsu tiga bersaudara itu mengalami gangguan fungsi ginjal.
Sejak itu Adhitya
rutin mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali.
Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur. Adhitya
menghindari konsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak
bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolisme protein. “Adhitya
hanya boleh mengkonsumsi protein 40 g sehari”, kata Wiwik.
Cuci darah hampir 3
tahun, Adhitya hidup di bawah pengawasan dokter. Selama itu ia tidak mengalami
keluhan sakit. Namun, menjelang pelulusan SMA, kesehatan pria yang kini berusia
22 tahun itu drop. Saat itu ia mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar
sehingga sering pulang malam dan pola makanan pun tidak terkontrol. Akibatnya,
Adhitya kembali menginap di rumahsakit.
Dokter mendiagnosis
positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
kreatinin dalam darah tinggi mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0,6-1,2 mg/dl.
Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. Saat ini biaya sekali cuci darah berkisar
Rp 800.000. Namun, keluarga memutuskan Adhitya untuk mengkonsumsi obat-obatan.
Pilihan itu ternyata berisiko tinggi.
Buktinya berselang 2
hari setelah menolak saran dokter, Adhitya kembali menjalani pemeriksaan darah.
Hasilnya, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl. Dokter mengingatkan lagi
untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh
lain. Dokter juga memberikan opsi lain, yaitu transplantasi ginjal. Salah satu
dari orangtua Adhitya harus rela menyumbangkan ginjal kepada sang anak.
“Biayanya mencapai Rp 400 juta”, ujar Wiwik.
Menurut dr. Sidi
Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal
menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, seperti kreatinin, dari tubuh
sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang
mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi itu berbahaya karena
bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus
menjalani cuci darah.
Kali ini, Adhitya
manut terhadap saran dokter. Ia dirawat-inap dan melakukan cuci darah rutin 2
kali sepekan. Setelah 18 hari menginap di rumahsakit, dokter mengizinkan
Adhitya pulang. Namun, setiap 5 hari sekali ia harus kembali untuk cuci darah.
Selain itu ia juga harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak
memberatkan kerja ginjal.
Propolis
Pada pertengahan 2007,
Wiwik bertemu salah satu rekannya, Baktiono. Ketika itulah Baktiono menyarankan
kepada Wiwik agar memberikan propolis untuk mengobati Adhitya. Menurut Baktiono
konsumsi propolis bagus untuk meringankan beragam penyakit. Propolis merupakan
produk yang dihasilkan lebah Apis cerana dan Apis mellifera. Jika madu terdapat
di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Menurut Ir. Hotnida CH
Siregar, M.Si., ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, lebah pekerja mengolah
propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit
beragam tumbuhan.
Tertarik dengan saran
itu, Wiwik lantas membeli 1 botol propolis. Ia kemudian menyuruh Adhitya
mengkonsumsinya 3 kali sehari sebelum makan. Satu setengah bulan rutin
mengkonsumsi propolis, Adhitya melakukan cek darah. Hasilnya positif, kadar
kreatinin turun di bawah 10 mg/dl. Menurut dokter yang memeriksa, kadar
kreatinin di bawah 10 mg/dl tidak perlu cuci darah.
Hasil itu merupakan
kabar gembira bagi Adhitya dan keluarga. Bahkan setahun rutin mengkonsumsi
propolis, ia pun tak pernah lagi diwajibkan untuk cuci darah. Pemeriksaan
laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar kreatinin turun
menjadi 4 mg/dl. Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi propolis sampai sekarang.
Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina. Dulu
Adhitya sering lemas dan cepat capai. Sekarang kondisinya lebih energik dan
fit. Mahasiswa di Universitas Bhayangkara itu pun leluasa beraktivitas
sehari-hari. “Dulu ke mana-mana harus diantar, sekarang sudah bisa pergi
sendiri,” kata Wiwik.
Dengan rutin
mengkonsumsi propolis, Adhitya kini terbebas dari cuci darah. Menurut Liu CF,
periset di National Taipei College of Nursing, antioksidan propolis mampu
melindungi ginjal dari kerusakan parah. Khasiat itu dibuktikan Liu secara in
vivo pada hewan percobaan. Ia menguji 2 kelompok tikus yang menderita gagal
ginjal akut. Satu kelompok diberi propolis; kelompok lain, tanpa propolis.
Sejam setelah
pemberian propolis, Liu lalu mengamati tingkat kerusakan ginjal tikus.
Hasilnya, kerusakan ginjal kelompok yang tidak mengkonsumsi propolis lebih
parah ketimbang kelompok yang mendapatkan asupan propolis. Itu ditandai dengan
meningkatnya kadar malondialdehid (MDA) dalam ginjal tikus. Kadar
malondialdehid tinggi mengindikasikan terjadinya stres oksidatif yang bisa memicu
kerusakan ginjal.
Menurut Prof. Dr.
Mustofa, M.Kes. Apt., periset di Bagian Farmakologi dan Toksikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran
mengandung senyawa flavonoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh
dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal
dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan.
Adhitya Tri Wardhana merasakan manfaat itu. Ia terbebas dari cuci darah sejak rutin
mengkonsumsi propolis. (Ari Chaidir/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)
Sumber : Majalah
Trubus No. 485 Edisi April 2010
“Propolis melia dan
melia biyang asli hanya di perjual belikan di STOKIS dan member aktif, jika ada
penjalan melia propolis dan melia biyang di apotek dan took lainnya kita tidak
bertanggung jawab.”
UNTUK INFORMASI DAN PEMESANAN BISA HUB:
SITI (089671960952) ID MEMBER (INDMG0225U)
PIN 327F1146 / WA 082225504012