Rabu, 10 September 2014

OBAT SAKIT GINJAL TANPA CUCI DARAH

Obat Gagal ginjal alami
Sebelum saya memberikan info obat gagal ginjal secara alami, sepertinya kita harus tau apa penyebab gagal ginjal dan apa gejala-gejala gagal ginjal, untuk mengetahuinya mari kita simak info berikut :


Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di dedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya : Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension) Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus) Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur) Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik Menderita penyakit kanker (cancer) Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease) Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis. Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah: Kehilangan carian banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

Gejala Penyakit Ginjal 
Penyakit ginjal memiliki beberapa jenis. Diantaranya adalah albuminuria (Ginjal tidak dapat melakukan penyaringan), batu ginjal, diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus (kekurangan hormon anti diuretik), nefritis (infeksi pada ginjal), gagal ginjal, polycystic (kista pada ginjal), reflux, acidosis, dan banyak lainnya.
Dari semua jenis penyakit ginjal ini terdapat 2 jenis penyakit ginjal yang sangat dikenal dan memiliki jumlah penderita yang relatif tinggi yaitu batu ginjal dan gagal ginjal.
Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan suatu kasus dimana terjadi endapan zat berlebih di sepanjang saluran kemih atau didalam ginjal yang semakin lama semakin besar dan keras serperti batu hingga menghambat aliran urin.
Gejala penyakit batu ginjal adalah :
- Nyeri. Pada bagian diantara tulang rusuk belakang dan tulang pinggang menjalar ke perut, kelamin, dan daerah paha bagian dalam. Dimulai dari kram yang kemudian berlanjut ke rasa nyeri yang parah. Dapat berlangsung selama beberapa jam dengan rasa nyeri dan nyaman secara bergantian.
- Mual. Mual, menggigil, muntah, demam.
- Perubahan jumlah dan keseringan buang air kecil. Buang air kecil tidak tuntas menyebabkan lebih sering buang air kecil. Sering merasa ingin buang air kecil tetapi ketika sampai kamar mandi ternyata tidak dapat buang air kecil.
- Kesulitan buang air kecil dan perubahan pada urin. Nyeri pada bagian bawah perut atau bagian atas kelamin pada saat buang air kecil. Urin keruh, berbau lebih menyengat.
- Perut menggembung.

- Darah pada urin. Batu ginjal melukai saluran kemih hingga mengeluarkan darah. Jika sampai pada tahap ini berarti penyakit batu ginjal sudah parah.

Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal merupakan situasi deman fungsi ginjal mengalami penurunan hingga tidak berfungsi sama sekali. Gagal ginjal dapat dibagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal akut (terjadi dengan cepat atau secara tiba-tiba) dan gagal ginjal kronis (terjadi dalam jangka waktu yang lama dan memiliki efek serius dalam jangka panjang).
Gejala gagal ginjal akut :
- Berkurangnya urin atau sama sekali tidak terbentuk.
- Pembengkakan. Jika ginjal yang berfungsi untuk membuang limbah dan cairan berlebih pada tubuh rusak, maka tubuh menyimpan terlalu banyak air hingga akan menimbulkan bengkak pada tungkai, kaki, pergelangan kaki.
- Perubahan suasana hati, perasaan bingung.
- Rasa lelah ekstrim dan sesak napas. Ginjal menghasilkan hormon yang membantu pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen. Hal ini membuat oksigen yang dikirimkan ke sel-sel  dalam tubuh menurun sehingga menyebabkan rasa lelah dan lemah yang ekstrim. Kekurangan oksigen juga akan menyebabkan sesak napas.
- Kejang, bahkan koma.
- Urin berwarna kemerahan karena darah, perubahan frekuensi buang air kecil.
- Mual, nyeri, demam
Gejala gagal ginjal kronis :
- Urin berkurang
- Mual, muntah, demam, lelah dan lemah ekstrim, hilangnya nafsu makan, penurunan mental.
- Otot menjadi tegang, pembengkakan pada kaki, wajah
- Wajah pucat atau anemia. Karena kerusakan ginjal, oksigen yang dibawa ke otak berkurang dan menyebabkan kepala pusing atau menyebabkan hilangnya konsentrasi.
- Gangguan pada kulit dan gatal. Racun yang seharusnya dibuang melalui ginjal menumpuk didalam tubuh sehingga menyebabkan rasa gatal dan menyebabkan ruam pada kulit.
- Tekanan darah tinggi menaik, Hb turun.
Tidak jarang penyakit ginjal kronis tidak terjadi gejala-gejala seperti yang dijelaskan diatas. Hal iniah yang membuat penyakit gagal ginjal berbahaya karena terkadang dapat tidak terdeteksi dan hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium.

Nah tadi merupakan informasi ginjal, kali ini obat nya , kalo ginjal berobat ke dokter itu jarang sekali sembuh, tapi dengan terapi yang akan saya bocorkan ini sebagian orang sembuh total, yaitu dengan teraoi MELIA PROPOLIS dan MELIA BIYANG
Berikut kesaksian bahwa ginjal bisa sembuh dengan terapi propolis dan hgh
“Istri saya mengalami masalah infeksi ginjal sehingga mengalami perdarahan. Lalu saya diperkenalkan oleh teman saya untuk mencoba Melia Propolis, ternyata alhamdulillah dalam waktu satu bulan setelah mengonsumsi kurang lebih 2 botol perdarahannya berhenti dan kini sudah sembuh total dari penyakitnya. Padalah kalau saya membawa istri saya berobat di rumah sakit mungkin bisa habis 3 jutaan. “–Dadin Nazarudin–
Testimoni dari Trubus
BERHENTI CUCI DARAH BERKAT PROPOLIS
Adhitya Tri Wardhana kejang, seluruh badan kaku, dan lemas. Ternyata itu gejala gangguan fungsi ginjal sehingga mesti cuci darah.
Acara liburan kelulusan sekolah di Bali pun riuh, guru dan teman-teman yang tengah asik bermain panik. Mereka membawa Adhitya yang saat itu berusia 16 tahun ke rumahsakit. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan fungsi ginjal Adhitya positif turun. Di tubuhnya terdeteksi penumpukan sisa metabolisme protein dan kekurangan elektrolit. Itulah sebabnya dokter memberi suntikan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Kondisi kesehatan yang tidak bagus memaksa Adhitya mengakhiri liburannya lebih cepat dan pulang ke Surabaya, Jawa Timur. Wiwik Sudarwati, M.Pd., ibunda Adhitya, tidak percaya jika ginjal anaknya bermasalah. “Waktu berangkat ke Bali, Adhitya masih segar bugar. Tetapi kok tiba-tiba sakit”, kata ibu 3 anak itu. Oleh karena itu Wiwik kembali membawa Adhitya ke Rumahsakit Sint Vincentius a Paulo (sohor dengan nama RKZ atau Roomsch Katholiek Ziekenhuis), Surabaya. Hasil diagnosis dokter sama saja: bungsu tiga bersaudara itu mengalami gangguan fungsi ginjal.
Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali. Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur. Adhitya menghindari konsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolisme protein. “Adhitya hanya boleh mengkonsumsi protein 40 g sehari”, kata Wiwik.
Cuci darah hampir 3 tahun, Adhitya hidup di bawah pengawasan dokter. Selama itu ia tidak mengalami keluhan sakit. Namun, menjelang pelulusan SMA, kesehatan pria yang kini berusia 22 tahun itu drop. Saat itu ia mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar sehingga sering pulang malam dan pola makanan pun tidak terkontrol. Akibatnya, Adhitya kembali menginap di rumahsakit.
Dokter mendiagnosis positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kreatinin dalam darah tinggi mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0,6-1,2 mg/dl. Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. Saat ini biaya sekali cuci darah berkisar Rp 800.000. Namun, keluarga memutuskan Adhitya untuk mengkonsumsi obat-obatan. Pilihan itu ternyata berisiko tinggi.
Buktinya berselang 2 hari setelah menolak saran dokter, Adhitya kembali menjalani pemeriksaan darah. Hasilnya, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl. Dokter mengingatkan lagi untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh lain. Dokter juga memberikan opsi lain, yaitu transplantasi ginjal. Salah satu dari orangtua Adhitya harus rela menyumbangkan ginjal kepada sang anak. “Biayanya mencapai Rp 400 juta”, ujar Wiwik.
Menurut dr. Sidi Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, seperti kreatinin, dari tubuh sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi itu berbahaya karena bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah.
Kali ini, Adhitya manut terhadap saran dokter. Ia dirawat-inap dan melakukan cuci darah rutin 2 kali sepekan. Setelah 18 hari menginap di rumahsakit, dokter mengizinkan Adhitya pulang. Namun, setiap 5 hari sekali ia harus kembali untuk cuci darah. Selain itu ia juga harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak memberatkan kerja ginjal.
Propolis
Pada pertengahan 2007, Wiwik bertemu salah satu rekannya, Baktiono. Ketika itulah Baktiono menyarankan kepada Wiwik agar memberikan propolis untuk mengobati Adhitya. Menurut Baktiono konsumsi propolis bagus untuk meringankan beragam penyakit. Propolis merupakan produk yang dihasilkan lebah Apis cerana dan Apis mellifera. Jika madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Menurut Ir. Hotnida CH Siregar, M.Si., ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan.
Tertarik dengan saran itu, Wiwik lantas membeli 1 botol propolis. Ia kemudian menyuruh Adhitya mengkonsumsinya 3 kali sehari sebelum makan. Satu setengah bulan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya melakukan cek darah. Hasilnya positif, kadar kreatinin turun di bawah 10 mg/dl. Menurut dokter yang memeriksa, kadar kreatinin di bawah 10 mg/dl tidak perlu cuci darah.
Hasil itu merupakan kabar gembira bagi Adhitya dan keluarga. Bahkan setahun rutin mengkonsumsi propolis, ia pun tak pernah lagi diwajibkan untuk cuci darah. Pemeriksaan laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar kreatinin turun menjadi 4 mg/dl. Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi propolis sampai sekarang. Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina. Dulu Adhitya sering lemas dan cepat capai. Sekarang kondisinya lebih energik dan fit. Mahasiswa di Universitas Bhayangkara itu pun leluasa beraktivitas sehari-hari. “Dulu ke mana-mana harus diantar, sekarang sudah bisa pergi sendiri,” kata Wiwik.
Dengan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya kini terbebas dari cuci darah. Menurut Liu CF, periset di National Taipei College of Nursing, antioksidan propolis mampu melindungi ginjal dari kerusakan parah. Khasiat itu dibuktikan Liu secara in vivo pada hewan percobaan. Ia menguji 2 kelompok tikus yang menderita gagal ginjal akut. Satu kelompok diberi propolis; kelompok lain, tanpa propolis.
Sejam setelah pemberian propolis, Liu lalu mengamati tingkat kerusakan ginjal tikus. Hasilnya, kerusakan ginjal kelompok yang tidak mengkonsumsi propolis lebih parah ketimbang kelompok yang mendapatkan asupan propolis. Itu ditandai dengan meningkatnya kadar malondialdehid (MDA) dalam ginjal tikus. Kadar malondialdehid tinggi mengindikasikan terjadinya stres oksidatif yang bisa memicu kerusakan ginjal.
Menurut Prof. Dr. Mustofa, M.Kes. Apt., periset di Bagian Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa flavonoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan. Adhitya Tri Wardhana merasakan manfaat itu. Ia terbebas dari cuci darah sejak rutin mengkonsumsi propolis. (Ari Chaidir/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)
Sumber : Majalah Trubus No. 485 Edisi April 2010
“Propolis melia dan melia biyang asli hanya di perjual belikan di STOKIS dan member aktif, jika ada penjalan melia propolis dan melia biyang di apotek dan took lainnya kita tidak bertanggung jawab.”

UNTUK INFORMASI DAN PEMESANAN BISA HUB:
SITI (089671960952) ID MEMBER (INDMG0225U)
PIN 327F1146 / WA 082225504012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar